LOCUSONLINE – Calon Presiden (Capres) Nomor urut 1 Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar yang disingkat AMIN jika terpilih mengaku akan berupaya agar harga- harga bahan pokok untuk pangan sehari-hari murah. Bagi para pekerja di Pabrik / Perusahaan dengan gaji jelas sesuai Upah Minimum Regional (UMR) yang menguntungkan masyarakat pekerja.
“Untuk itu tanggal 14 nanti pilih Calon Presiden dan Wakil Presiden pasangan AMIN Nomor urut 1,” demikian disampaikan Pipin Sopian, Juru Bicara Nasional Capres-Cawapres AMIN Nomor urut 1 yang juga Calon Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan (Dapil) VII meliputi Purwakarta, Karawang dan Bekasi saat kampanye warga yang menyambutnya di Wilayah Sukahaji, Kelurahan Nagri Kidul, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Pipin menyampaikan berbagai pertanyaan seputar bahan pangan dan pekerjaan di pabrik atau perusahaan saat ini yang dikeluhkan kebanyakan warga. Para ibu berulang kali menyampaikan jawaban, harga-harga bahan pokok mahal, pangan sekarang mahal, untuk mendapat pekerjaan susah, ada pekerjaan yang ditawarkan tapi harus bayar. Sementara, pekerjaan yang didapat belum tentu sebanding dengan tenaga dan biaya yang sudah dikeluarkan karena waktu kontrak tidak jelas, ada yang kontrak 6 bulan bahkan ada kontrak kerja hanya 3 tiga bulan, karena itu sepakat perubahan.
Salah satu pertanyaan Pipin Sopian yang akrab dengan panggilan Kang Pipin kepada warga yang hadir saat hujan sore hari itu diantaranya, adakah yang tahu apa itu Undang-undang cipta kerja? Diantara yang hadir ada yang langsung menjawab “Omnibus Law yang tidak menguntungkan pekerja, pro pengusaha,” teriak seorang Ibu warga Purwakarta yang menjawab pertanyaan Kang Pipin saat itu .
“Omnibus Law pertama, orang yang kerja di pabrik tersebut statusnya tenaga kontrak. Kedua, orang yang bekerja di perusahaan itu bisa diberhentikan kapanpun. Ketiga, orang yang kerja di daerah tersebut boleh tidak menentukan UMR. Partai Keadilan Sejahtera menolak Undang-undang Ciptakerja Omnibus Law yang tidak berpihak kepada rakyat pekerja itu,” tegas Pipin
Keprihatinan warga yang terdiri dari kaum pria dewasa, kaum ibu serta remaja di dengar Pipin Sopian. Sebagai warga asli Purwakarta, yang lahir, besar dan sekolah dari SD, SMP sampai SMA di Purwakarta, Pipin sengaja mengejar bangku kuliah di Universitas Indonesia (UI) dan melanjutkan Pendidikan di Malaysia. Itu ia lakukan karena bertekad untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, harga pangan murah, pekerjaan mudah dan pendidikan terjangkau lebih merata.
Do’a untuk kebaikan masyarakat dan pimpinan di negeri ini terus dikumandangkan Kang Pipin bersama warga masyarakat yang hadir, memohon kepada yang maha pencipta Allah Subhanahu wa ta’ala.
” Ya Allah perbaikilah para pemimpin kami, berilah mereka Taufik mu agar mereka bisa bersikap adil terhadap rakyat mereka, berbuat baik, bersikap lembut pada mereka, mau mendengar keluhan mereka, memerhatikan maslahat mereka. Buatlah mereka agar mencintai rakyatnya dan buatlah rakyat agar mencintai mereka,” ucap Kang Pipin, di ikuti para warga pendukungnya. (Laela)
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues