LOCUSONLINE, JAKARTA – Betapapun majunya teknologi, sinergi-kolaborasi multi-lintasdisipliner telah terbukti sebagai kunci pemberantasan tuberkulosis (TB).Hal ini diungkapkan dalam terobosan terkini dalam terapi TB yang dilaporkan oleh ANTARA News. Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) yang digunakan untuk pencegahan TB, meskipun efektif pada anak-anak, tidak efektif melawan TB paru pada orang dewasa. Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk mencari regimen pengobatan yang lebih pendek dan efektif.
Dalam upaya untuk mengatasi TB yang resisten terhadap obat, penelitian telah mengungkapkan bahwa terapi sel, nanomedisin, dan penggunaan agen kimia menawarkan strategi inovatif. Terapi sel, seperti menggunakan sel punca mesenkimal (MSCs), telah menunjukkan efektivitas dalam mengatur respons imun tubuh terhadap infeksi TB kronis. Sementara itu, nanomedisin, melalui penggunaan nanopartikel, dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat dan mengurangi resistensi obat. Penggunaan agen kimia juga dapat meningkatkan respons imun tubuh dan mempercepat penurunan inflamasi.
Dalam konteks ini, pentingnya sinergi-kolaborasi multi-lintasdisipliner menjadi sangat jelas. Kerja sama antara berbagai bidang ilmu dan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan TB. Mari bersatu membasmi TB!
Sumber:
– Terobosan terkini terapi tuberkulosis – ANTARA News
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues