LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, drg. Putih Sari, mengajak masyarakat untuk disiplin dan gotongroyong dalam mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang disosialisasikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Karawang. Acara sosialisasi ini diadakan di Hotel Intan, Purwakarta dan dihadiri oleh ratusan orang warga yang diundang. Sabtu, 23/ 3/ 2024
Dalam acara tersebut, Putih Sari, anggota Komisi IX DPR RI, berharap masyarakat semakin disiplin dan gotong royong agar program ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. Dengan peningkatan disiplin, program JKN diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Dalam hal ini, warga yang mampu diharapkan dapat membantu yang tidak mampu dengan membayar iuran setiap bulannya, sehingga semua orang dapat merasakan manfaat dari JKN.
“Warga yang mampu diharapkan dapat membantu yang tidak mampu dengan membayar iuran setiap bulannya, sehingga semua orang dapat merasakan manfaat dari JKN,” ajak Putih.
Pemaparan mengenai program JKN disampaikan oleh Rizal Wafa dari bagian mutu pelayanan kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Karawang. Fahrurozi, kepala cabang BPJS Kesehatan Karawang, dan Dani Hamdani, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Purwakarta.
Rizal menyampaikan bahwa bagi peserta program JKN yang membutuhkan informasi atau ingin menyampaikan pengaduan, dapat dilakukan melalui berbagai kanal layanan seperti kantor cabang/kantor kabupaten, BPJS keliling, Mall pelayanan publik, dan petugas BPJS Satu yang ada di rumah sakit. Selain itu, peserta juga dapat mendownload aplikasi mobile JKN untuk mempermudah pelayanan administrasi dari BPJS Kesehatan.
Acara sosialisasi ini mendapat sambutan baik dari peserta, dengan sekitar 300 undangan yang hadir dan mengikuti acara dari awal sampai akhir. Berbagai pertanyaan dari peserta dijawab untuk memberikan pemahaman dan menekankan pentingnya disiplin dalam mengikuti program JKN demi kebaikan bersama.
Pewarta: Laela
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues