LOCUSONLINE, BOGOR – Ledakan di Gudmurah. Amunisi dan bahan peledak yang meledak di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 30 Maret. Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan, memperkirakan memiliki usia lebih dari 10 tahun.
Dalam gudang yang terbakar, yaitu Gudang Nomor 6, terdapat 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa. Amunisi tersebut merupakan hasil pengembalian dari berbagai satuan yang berada di bawah Kodam Jaya.
“Amunisi dan bahan peledak yang telah kami kategorikan sebagai kedaluwarsa dan hasil pengembalian, memiliki usia lebih dari 10 tahun,” ujar Pangdam Jaya saat jumpa pers di dekat lokasi ledakan, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu malam.
Mayjen TNI Mohamad Hasan menjelaskan bahwa amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa tersebut sedang dalam proses penghapusan (disposal).
“Sejak awal tahun kemarin, kami telah membuat surat untuk penghapusan. Namun, karena proses tersebut masih berjalan, kami mengumpulkan dan merapikan amunisi tersebut satu per satu,” katanya.
Dia juga menjelaskan kronologi ledakan di gudang amunisi tersebut. Pada hari Sabtu sekitar pukul 18.05 WIB, prajurit menemukan asap keluar dari Gudang Nomor 6. Setelah itu, prajurit tersebut melaporkan temuannya dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa akan ada ledakan dari arah gudang.
“Dan benar, ledakan terjadi di Gudang Nomor 6,” kata dia.
Ledakan pertama terjadi pada pukul 18.30 WIB, dan gudang pun terbakar. Kebakaran dan ledakan berlanjut setidaknya selama 3 jam setelah ledakan pertama.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues