Saat dihubungi media ini, Haeruman mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkab Garut, khususnya Bupati Garut, H. Rudy Gunawan dan akan melaksanakan tugas yang kini ia emban dengan sebaik-baiknya. “Tugas ini adalah amanah, semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan saya kekuatan untuk menjalankan amanah ini secara profesional,” tandasnya.
Lalu, apa saja langkah-langkah yang akan ia lakukan setelah memimpin Dinas Pertanian. Haeruman menegaskan, banyak sekali program yang berkaitan dengan pertanian, namun tentu ada skala prioritas yang menjadi target utama.
“Pertanian adalah sumber daya utama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua sektor yang berkaitan dengan pembangunan di negara kita akan bersentuhan dengan pertanian. Program yang akan kita prioritaskan sesuai instruksi bapak Bupati Garut yaitu terkait menjaga/mempertahankan IP atau Indeks Pertanaman, Peningkatan NTP (Nilai Tukar Petani) yang mana semuanya harus berkolerasi terhadap penurunan angka kemiskinan,” katanya.
Selain itu, ada juga hal yang sangat prioritas yaitu pembangunan prasarana infrastruktur berupa JITUT (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani) dan Jides (Jaringan Irigasi Desa) karena akan sangat menunjang terhadap peningkatan produksi dan produktifitas hasil pertanian,” jelasnya
“Hal lainnya yang akan menjadi prioritas adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia baik Petugas maupun Petani, mendorong percepatan pendistribusian Kartu Tani untuk mempermudah petani untuk mendapatkan akses pembelian Pupuk Bersubsidi serta melakukan sosialisasi terhadap keberadaan LP2B/LSD,” tandasnya.
Haeruman berharap, semua pemangku kepentingan di sektor Pertanian bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik, sehingga semua program bisa terealisasi seperti yang diharapkan dan masyarakat serta petani khususnya bisa dibantu. “Kinerja kami akan sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan program pembangunan di Kabupaten Garut, khususnya kesejahteraan para petani di Kabupaten Garut,” pungkasnya.
[irp]
[irp]
(J.Ridwan)
JANGAN LUPA IKUTI CHANEL YOUTUBE KAMI JUGA YA!
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues
