LOCUSONLINE.CO – Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat selama lima tahun sudah menuntaskan perbaikan 15 ribu unit rumah tidak layak huni (RTLH/rutilahu) keluarga kurang mampu yang tersebar di setiap kecamatan, sehingga rumahnya kini menjadi lebih aman dan nyaman saat ditempati.
“Ya, selesai tiga ribu per tahun kali lima tahun jadi 15 ribu,” kata Helmi Budiman usai menghadiri pameran perumahan di Garut, Jumat (17/11/2023).
Ia menjelaskan Pemkab Garut setiap tahunnya mengalokasikan anggaran untuk perbaikan rumah tidak layak huni secara stimulan sebanyak tiga ribuan unit rumah tersebar setiap desa.
[irp]
Selain dari Pemkab Garut, katanya, ada juga program perbaikan rumah tidak layak huni dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jabar, maupun bantuan CSR dari perusahaan pemerintah dan swasta.
Jika digabungkan dengan program dari instansi lain, kata dia, setiap tahunnya bisa sampai lima ribu unit rumah warga miskin yang mendapatkan perbaikan rutilahu.
“Dari Garut, dari pusat, dari provinsi, dari Baznas, dari perbankan, dari BJB, dan semua kita kumpul itu rata-rata segitu,” katanya.
Ia mengungkapkan upaya menyelesaikan rutilahu di Garut cukup sulit, karena setiap tahunnya justru bertambah lebih banyak daripada yang diperbaiki oleh pemerintah setiap tahunnya.
Data sebelumnya, kata Helmi, dilaporkan rumah warga yang kondisinya masuk rutilahu sebanyak 60 ribuan unit, kemudian di tahun berikutnya dilaporkan menjadi 70 ribuan unit, sedangkan yang mendapatkan perbaikan setiap tahun hanya tiga ribu, paling banyak lima ribu unit.
[irp]
“Ini diperbaiki yang lain keburu jelek, karena rumah kita masih terbuat dari bambu dan kayu di mana bocor sedikit langsung rusak, makanya ini rutilahu tidak beres-beres,” katanya.
Ia berharap upaya mengurangi jumlah rutilahu di Garut harus dilakukan bersama-sama, begitu juga masyarakat maupun aparatur pemerintah di kecamatan dan desa ikut turun menyelesaikan masalah rutilahu.
Jika ada rumah yang rusaknya kecil seperti genting bocor, sebelum kerusakannya lebih besar, kata Helmi, sebaiknya langsung diperbaiki bersama oleh masyarakat maupun kecamatan dan desa.
“Makanya saya ke pemerintahan desa, ke pak camat tolong kalau ada rusak sedikit, cepat perbaiki, rusak genting satu, perbaiki,” tandasnya. (*)
[irp]
JANGAN LUPA IKUTI CHANEL YOUTUBE KAMI JUGA YA!