Kendati merasa berat dan harus terbebani oleh jabatannya sebagai Ketua DPRD, tetapi Saifuddaullah mengaku menerima tugas itu dengan iklhas dan lapang dada dan berjanji akan melaksakanannya dengan bersungguh-sungguh. “Ini tugas mulia dari Partai dan saya harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya,” katanya.
Mantan dosen di sejumlah kampus ini selalu menekankan, jabatan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai disalahgunkana, baik untuk kepentingan pribadi ataupun keluarga. Lembaga perwakilan rakyat harus memberikan kemaslahatan bagi manusia, khususnya untuk warga bekasi. Dan saat ini anggarannya pun luar biasa yakni mencapai Rp 6 Triliun. “Mudah-mudahan ini memberikan kemaslahatan. Bukan hanya konteks infrastruktur saja, tetapi untuk hal lainnya seperti sosial, ekonomi , budaya terlebih pada konteks pendidikan, yang merupakan satu pondasi dalam rangka memupuk, melahirkan dan mencerdaskan generasi hidup anak bangsa,” tegasnya.
Perjalanan Menjadi Keluarga Besar PKS
Politikus yang selalu berpenampilan rapih ini pernah ditanya tentang alasannya memilih PKS sebagai roda politiknya. Dan menurutnya, alasannya memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena dipengaruhi oleh spiritnya di masa muda. Dikatakannya, spiritnya sejak muda hingga kini adalah aktif di masjid. Bahkan, sejak duduk di bangku sekolah SMA sudah aktif sebagai rohis masjid. Pada perjalanannya, Saifuddaullah bertemu dengan gerakan dakwah. Walau kemudian berubah menjadi partai, namun tetap dalam spirit dakwah. Pergerakan dakwah menjadi partai dakwah yakni Partai Keadilan Sejahtera. “Sejak awal pun, perjalanan PKS sudah sesuai dengan jenjang dalam proses pendekatan secara visi dan misi. Dan tentu, sesuai dengan apa yang selama ini menjadi harapan dan tujuan,” terangnya.
Sementara itu, Saifuddaullah juga menceritakan perjalannya bisa mendapatkan posisi sebagai Ketua DPRD. Menurutnya, tahapan-tahapan di PKS berjalan sesuai dengan mekanisme yang sudah ada sejak partai ini ada, yakni adanya proses pengkaderan. Sehingga kemunculannya di gerbong PKS bukan datang secara kebetulan dan muncul begitu saja tanpa proses. “Saya bisa menjadi kader PKS dan menjadi Ketua DPRD Kota Bekasi merupakan amanah dari partai. Ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada sebuah proses,” katanya.
Salah satu perjalanan Ketua DPRD Kota Bekasi, H. M Saifuddaullah menjadi kader PKS diantaranya pernah menjadi Ketua PK Tahun 2000 sampai 2002. Kemudian ia mengaku masuk menjadi pengurus DPD di Pondok Gede, lalu dilantik sebagai Ketua Bidang Kesra dan Kebijakan Publik di DPD PKS Kota Bekasi. Menurutnya, sebelum ada peralihan, dirinya menjadi bagian tim hukum DPD PKS, kemudian diminta bergabung dengan level teratas yakni di DPW PKS. Karirnya di partai besar ini tidak terlepas dari backgroundnya di bidang hukum