LOCUSONLINE – Peningkatan ODHA (Orang Dengan HIV / AIDS) di Kabupaten Garut selama lima tahun terakhir mengalami naik turun. Namun untuk tahun 2022-2023 mengalami kenaikan yang sangat memprihatinkan. Pasalnya, pada tahun 2023 jumlah ODHA mencapai 240 orang.
Bahkan, karena kasus HIV Aids di Garut mengalami kenaikan yang signifikan, akhirnya terkuak jumlah LGBT (Lesbi Gay Biseksual Transgender) yang tersebar di Kota Intan begitu banyak dan tersebar. Lalu apa saja langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Garut guna menyikapi penambahan ODHA yang kian memprihatinkan.
Locus berhasil menemui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Dr. H. Asep Surahman S.KM., M. KM didampingi Sekretaris Dinkes Garut, Yodi Sirodjudin. Menurutnya, program penanganan HIV Aids sesuai dengan Permendagri No. 59 tahun 2021 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal). Suatu daerah bisa dikatakan berhasil dalam penanganan kesehatan, apabila 100 persen diperiksa setiap orang-orang yang populasinya rentan terinfeksi HIV / Aids.
Lalu, siapa saja yang termasuk kategori populasinya rentan terinfeksi HIV / Aids. Asep Surahman mengatakan warga binaan di Rumah Tahanan (rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Selain itu, pengguna narkoba, pelaku seks menyimpang LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki). Dinas Kesehatan Kabupaten Garut diberikan target oleh Kementerian Kesehatan RI di tahun 2022 dan 2023 untuk melakukan pemeriksaan terhadap 62.254 warga Garut yang rentan terinfeksi HIV/Aids.
“Dinas Kesehatan membuat strategi tentang bagaimana melaksanakan pemeriksaan kepada masyarakat. Langkah yang pertama kami melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil, ini sifatnya wajib diperiksa. Adapun tes yang kami lakukan diantaranya tes HIV, Sipilis dan Hepatitis. Sepanjang kehamilan dipastikan diperiksa selama proses kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan sampai tanggal 5 Desember 2023 tercatat ibu hamil yang sudah dites HIV sebanyak 50.000 orang,” ujar Asep Surahman, di ruang kerjanya, Rabu (20/12/2023).
Selain ibu hamil, adalah kelompok pelaku seks tertentu yang menyimpang seperti LSL atau homoseks, kemudian pengguna narkoba suntik, masyarakat yang sedang menjalani hukuman di rutan dan penderita TBC. “Karena mereka rentan terdampak HIV,” tandasnya.