LocusOnline, Jakarta – Media asing kembali menyoroti calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. Kali ini menyoal pada perekonomian RI jika Prabowo resmi menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia.
Media asal Singapura, Channel News Asia (CNA), memuat artikel opini berjudul ‘Commentary: With Prabowo poised to be next Indonesia president, his challenge is to ensure Cabinet continuity’. Laman tersebut mengutip analisis Andree Surianta, penerima gelar PhD Australia Awards di Crawford School of Public Policy, Australian National University, yang pertama kali dimuat Lowy Institute, The Interpreter.
Dalam analisis tersebut, disebutkan bahwa Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan gaya koalisi besar dan program infrastruktur besar yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo juga menjanjikan peningkatan belanja pertahanan dan bantuan sosial.
[irp posts=”6489″ ]
Namun, strategi pendapatan untuk mendanai program-program ini masih belum jelas, sehingga kemungkinan besar akan memerlukan lebih banyak utang pemerintah. Potensi pelonggaran disiplin utang publik ini memicu kekhawatiran investor, mengingat Indonesia telah dipuji atas pengelolaan fiskal yang bijaksana di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati.
Kehadiran Sri Mulyani dalam kabinet baru Prabowo nanti diperkirakan akan memperparah kekhawatiran ini dan menjadi tantangan besar pertama bagi Prabowo dalam mempertahankan kepemimpinannya.
Selama masa kampanye pemilihan presiden (pilpres), terdapat spekulasi tentang pengunduran diri beberapa menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Mereka dianggap memiliki kontribusi penting dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi dan membangun infrastruktur.
Rumor ini telah memicu aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah Indonesia oleh investor asing, namun kegelisahan tersebut sudah agak mereda karena semua menteri masih bertahan sampai saat ini. Namun, ada asumsi umum bahwa situasi ini tidak akan berlanjut setelah bulan Oktober 2024 ketika masa jabatan Jokowi berakhir.
[irp posts=”5063″ ]
Prabowo harus memilih menteri pengganti dengan hati-hati untuk meredakan kekhawatiran investor internasional dan menyampaikan pesan tentang kesinambungan pemerintahan.
Dalam perhitungan cepat dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam pemilihan presiden yang digelar pada 14 Februari lalu. Total suara yang masuk hingga saat ini mencapai 73,32%, dengan Prabowo memperoleh sekitar 58,77% suara, Anies Baswedan dan Muhaimin Insakandar (Cak Imin) mendapat sekitar 24,25% suara, dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berada di posisi terakhir dengan perolehan suara sebesar 16,98%.
Sumber: Channel News Asia (CNA), Lowy Institute, The Interpreter
Laporan: Red