LOCUSONLEN, JAKARTA – Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp23,92 triliun dari hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI025T3 dan ORI025T6 pada hari Senin, 26 Februari 2024.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, dana tersebut akan digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2024.
Seri ORI025T3 berhasil menyerap dana sebesar Rp19,38 triliun, sementara seri ORI025T6 menyerap dana sebesar Rp4,54 triliun.
Penjualan ORI025T3 dan ORI025T6 dilakukan dengan kampanye dan kegiatan edukasi mengenai APBN serta literasi keuangan yang dilakukan secara daring, luring, maupun hibrida. Total investor ORI025T3 yang tercatat mencapai 52.236 investor, di mana 35,55 persen merupakan investor baru. Sementara total investor ORI025T6 sebanyak 13.353 investor, dengan jumlah investor baru sebanyak 30,06 persen.
Generasi milenial kembali mendominasi jumlah investor ORI025T3 sebesar 45,97 persen dan ORI025T6 sebesar 53,52 persen. Namun, secara nominal, generasi X masih mendominasi dengan persentase 31,13 persen untuk ORI025T3 dan 40,35 persen untuk ORI025T6.
Dalam hal profesi, pegawai swasta masih mendominasi jumlah investor ORI025T3 sebesar 35,08 persen dan ORI025T6 sebesar 38,99 persen. Namun, secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi dengan persentase 38,37 persen untuk ORI025T3 dan 40,40 persen untuk ORI025T6.
Dalam hal gender, jumlah investor ORI025T3 dan ORI025T6 didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 58 persen dan 51 persen. Ibu rumah tangga juga menduduki peringkat empat besar investor ORI025T3 dan ORI025T6.
DJPPR mencatat bahwa bank masih mendominasi sebagai mitra distribusi (midis) pada penerbitan ORI025T3 dan ORI025T6, baik dari segi nominal maupun jumlah investor. Namun, perusahaan fintech juga mencatatkan penjualan dan jumlah investor terbesar dalam kelompok non-bank.
Laporan: Red