LOCUSONLINE, BANDUNG – Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) VII tingkat nasional diikuti oleh sebanyak 7.873 peserta. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 6-8 Maret 2024.
“Ketujuh kali OlympicAD diselenggarakan ini mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah, dengan jumlah peserta yang lebih banyak dari pelaksanaan sebelumnya,” kata Ketua Pelaksana OlympicAD VII, Dadang Syarifudin, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rabu, 6/ 3/ 2024
Baca Juga: Anggota Komisi X DPRRI Cemaskan Nasib Kurikulum Merdeka Pasca Pegantian Pemerintahan
Olimpiade ini diikuti oleh peserta dari 29 provinsi di Indonesia, dengan Jawa Tengah menjadi penyumbang peserta terbanyak, mencapai 2.586 orang dari 313 sekolah.
“Diikuti oleh Jawa Timur dengan 888 peserta dan tuan rumah Jawa Barat dengan 847 peserta,” tambahnya.
OlympicAD yang diselenggarakan secara rutin oleh Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah kali ini mengusung tema “Membangun Kreativitas, Menumbuhkan Prestasi, Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Baca Juga: Musisi Garut Ibnu The Janggot Masuk Nominasi Nusantara Nasyid Award (NNA) Awards 2024
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, berharap OlympicAD tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wahana untuk meningkatkan prestasi dan menjalin silaturahmi.
“Kami mendukung OlympicAD ini sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi dan menjalin silaturahmi pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Semoga dengan adanya OlympicAD ini, pendidikan Muhammadiyah semakin unggul,” ujar Didik.
Ada 33 mata lomba yang dipertandingkan dalam OlympicAD, yang terbagi menjadi enam kelompok, yaitu olimpiade mata pelajaran, kreativitas siswa, guru berprestasi, kepala sekolah berprestasi, sekolah, dan Al Quran.
“Mata lomba yang dilombakan meliputi bidang akademik seperti fisika, kimia, matematika, serta bidang lainnya seperti musikalisasi puisi, robotik, dan e-sport. Tentunya, lomba yang berhubungan dengan agama juga tidak luput, seperti tahfidzul Quran,” jelasnya.
Didik juga menambahkan bahwa dengan banyaknya jumlah lomba, penggiat pendidikan Muhammadiyah dapat menyeleksi dan melihat prestasi siswa, guru, dan kepala sekolah Muhammadiyah. Mereka yang berkompetisi diharapkan dapat menjadi inspirator dan penyemangat bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Olimpiade kali ini sangat luar biasa karena kita telah vakum selama empat tahun. Tahun 2024 adalah saat yang tepat untuk melaksanakannya. Kita melakukannya untuk mempersiapkan generasi kita agar memiliki kualitas yang tinggi, menjadi bagian dari cita-cita Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues