Kemudian penulis kembali melakukan pencarian di Google. Kali ini, kata kuncinya diganti menggunakan bahasa Indonesia. Pencarian kata yang ditulis penulis adalah Garut surga di bagian timur. Setelah menggunakan kata-kata ini, baru muncul sejumlah artikel yang membahas Garut adalah surga di bagian dunia timur.
Penulis membuka dan membaca artikel yang ditulis Kang Ade Destiawan yang ia bagikan di blog pribadinya http://bastiawanade.blogspot.com. Artikel ini dibagikan Kang Ade hari Selasa (20/01/2022).
Apabila dilihat dari blog ini, pemiliknya banyak menulis tentang sejarah dan pendidikan. Namun sayang tulisannya hanya sampai tahun 2017. Setelah itu penulis tidak menemukan lagi artikel yang dibagikan Kang Ade. Sementara, ketika penulis mencari biodata di profil blognya, identitas dan foto blogger ini tidak berhasil ditemukan.
Berikut tulisan Kang Ade Destiawan yang kami kutip dari blog pribadinya Kang Ade Destiawan. Selain tulisannya sangat rapih dan menarik, Kang Ade juga menambahkan foto-foto jaman dulu yang sesuai dengan isi ceritanya.
Sejak tahun 1880-an, Garut telah memiliki hotel yang cukup terkenal bernama Hotel van Horck. Saat itu, objek wisata di Garut banyak dipromosikan di perusahaan pelayaran dan penerbangan Belanda. Salah satunya, dipromosikan oleh organisasi pariwisata bernama Nederlandsch Indische Hotelvereeniging. Objek-objek wisata Garut pun, dikenal di mancanegara. Kota Garut pun kemudian dijuluki sebagai: Paradijs van Het Oosten atau “Surga dari Dunia Timur”.
Salah satu hotel di Garut yang terkenal ke macanegara pada abad ke-19, adalah Hotel van Horck. Hal ini tercatat dalam lembaran pariwara di surat kabar The Strait Times, edisi 29 Mei 1899, yang memberitakan kunjungan Dr. J. Scheltema dari Eropa yang menginap di salah satu paviliun hotel tersebut. Hotel van Horck ini dimiliki oleh CH van Horck, terletak di Leles dekat stasiun kereta api yang saat itu merupakan salah satu station kereta api utama dalam rangkaian jalur kereta api di Pulau Jawa. Hotel ini pada tahun 1921 direnovasi dan didesain ulang oleh Ghijsels van Arkel, dia adalah seorang bachelor architect lulusan Architecture at the Polytechnic in Deft Belanda. Banyak lagi bagunan hasil karyanya, dan sebagian telah dihancurkan. Berikut ini, catatan tiga pelancong mancanegara yang datang ke Garut dan menginap di Hotel Horck.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues