“Dispenser ini, jika terdapat alat tambahan, misalnya, ketika diisi 40 liter, yang diperoleh hanya 30 liter. Satu pompa ini dapat menghasilkan pendapatan yang besar, semakin besar pendapatannya, semakin merugikan. Jika dihitung per tahun, satu alat ini dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2 miliar,” jelasnya.
Zulhas juga memperingatkan bahwa Kemendag akan memeriksa secara menyeluruh semua SPBU di Indonesia, terutama menjelang Lebaran 2024. Pihaknya tidak akan ragu memberikan sanksi atau menyegel SPBU yang melanggar.
“Saya mengimbau kepada seluruh SPBU di mana pun, bahwa Kemendag akan memeriksa semuanya, jadi jangan main-main. Karena itu benar-benar merugikan konsumen,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patraniaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan bahwa pihaknya juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap SPBU-SPBU terkait kemungkinan adanya kecurangan oleh oknum di SPBU.
Terkait penyegelan di kawasan Karawang, Mars menyebutkan bahwa SPBU tersebut sebenarnya memiliki sertifikat resmi. Namun, ditemukan adanya alat yang sengaja dipasang untuk mengubah meteran pada dispenser SPBU.
“Di sini, terdapat semacam switch jumper yang berada di dalam sistem digitalnya, bukan di area mekanikalnya,” ungkapnya.
Mars juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan surat peringatan pertama hingga terakhir terkait temuan alat kecurangan tersebut. Namun, bersama dengan Kemendag, pihaknya langsung menyegel 3 dispenser yang menggunakan alat tambahan tersebut agar tidak digunakan.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues














