Teten menambahkan bahwa masih terdapat potensi pengembangan startup yang luas dalam sektor agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi. Oleh karena itu, pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memastikan bahwa empat tahapan pengembangan startup dapat dilakukan secara bersama-sama.
Keempat tahapan tersebut adalah kesesuaian dalam memberikan solusi untuk suatu masalah, kesesuaian pasar produk, kesesuaian model bisnis, dan keberlanjutan bisnis.
Teten juga menyoroti salah satu permasalahan klasik yang dihadapi oleh startup, yaitu masalah keuangan. Dengan sumber daya terbatas, startup sangat bergantung pada pendanaan dari investor dan modal ventura untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi mereka.
Dia mengajak semua lembaga keuangan, termasuk perusahaan modal ventura, bank, perusahaan fintech, aplikasi pendukung keuangan, dan lembaga donor, untuk bekerja sama dalam membantu startup mengakses pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
“Kami juga ingin menciptakan ekonomi baru dan produk baru, karena jika hanya produk lama, persaingan akan semakin ketat dan sudah terlalu ramai,” tambahnya.
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues