LOCUSONLINE, GARUT – SMPN 1 Sukawening mengisi bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dengan kegiatan Diskusi dan Kajian agama dan pelajaran formal. Tujuannya untuk menggali potensi peserta didik agar dapat berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah. Kamis, 28/ 3/ 2024.
Kepala SMPN 1, Iwan Ridwan S.Pd, menjelaskan betapa pentingnya pengembangan pembelajaran berorientasi HOTS (High Order Thinking Skill) dengan demikian peserta didik mampu berpikir kritis memiliki korelasi besar dengan program kerja yang diluncurkan oleh Kemendikbud.
“Hal ini sangat diperlukan untuk mencetak generasi yang siap menghadapi era yang serba cepat ini, agar mereka tidak tertinggal dan mampu menyelesaikan persoalan yang akan bermanfaat bagi diri mereka di masa depan,” jelas Iwan.
Iwan melanjutkan, berpikir kritis bukan berarti mempersulit tetapi mampu mengurai permasalahan yang didiskusikan selain itu diskusi bertujuan untuk menggali potensi para peserta didik di SMPN 1 Sukawening, agar mereka dapat memenuhi tuntutan zaman di masa yang akan datang.
“Intinya, semua warga sekolah memiliki kebebasan untuk berinovasi dan bertindak dalam proses belajar. Kita tahu bahwa setiap peserta didik memiliki potensi dan cara berbeda dalam menangkap pelajaran,” pungkasnya.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, sekolah dapat mengembangkan Soft Skill dan karakter peserta didik, serta fokus pada materi esensial yang relevan. Hal ini dapat membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar literasi dan numerasi. Itulah konsep Merdeka Mengajar dan manfaat dari Kurikulum Merdeka.
Pewarta: Riyadi
Editor: Red