LOCUSONLINE, TUNIS, TUNISIA – Gerakan Hamas Palestina pada Sabtu (30/3) mengumumkan bahwa sejumlah kelompok politik yang membentuk Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Jalur Gaza.
Laporan Axios pada Jumat (29/3) mengutip dua pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dalam kunjungannya ke Amerika Serikat baru-baru ini, mengusulkan pembentukan kontingen multinasional dengan pasukan Arab.
Alasan di balik usulan tersebut adalah untuk memperkuat hukum dan ketertiban di Gaza, serta memastikan keamanan pengiriman bantuan kemanusiaan.
“Dalam pernyataan, Hamas mengatakan bahwa faksi-faksi yang tergabung dalam Aliansi Pasukan Palestina menolak usulan Israel untuk mengirim pasukan Arab untuk mengelola pemerintahan di Gaza dan memperingatkan tentang konsekuensinya,” kata Hamas.
Pernyataan tersebut juga menggambarkan usulan Israel sebagai upaya Zionis baru dan sebuah kebohongan.
“Dengan meminta bantuan dari negara-negara Arab tertentu, Israel dan AS mencoba menghindari kekalahan yang mengerikan yang mereka alami, untuk mengeluarkan tentara pendudukan dari perangkap besar yang mereka sendiri ciptakan di Jalur Gaza,” demikian pernyataan tersebut.
Selain Hamas, aliansi tersebut juga melibatkan Jihad Islam Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina, dan beberapa organisasi lain yang memiliki sayap militer sendiri.
Pada Kamis (28/3), Mahkamah Internasional menyatakan bahwa Israel harus memastikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan dan semua layanan yang diperlukan di Jalur Gaza.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues