Warga di sekitar gudang sempat dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman. Saat insiden itu terjadi, aparat tidak bisa langsung mendekat karena situasinya belum aman.
Dalam waktu 1-2 jam setelah jumpa pers pukul 21.00 WIB, aparat akan mencoba mendekat ke lokasi ledakan.
“Kami menunggu 1-2 jam sebelum masuk ke lokasi untuk mengatasi dan memadamkan api, karena kami tidak ingin mengambil risiko. Ada kemungkinan ledakan kecil dari amunisi kecil. Mengingat ada berbagai jenis amunisi dari kaliber kecil hingga besar,” kata Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Dia memastikan bahwa pihaknya mengikuti sistem penanganan ledakan atau prosedur terkait itu.
Pangdam juga menjamin bahwa sistem penyimpanan amunisi di gudang tersebut aman.
“Sistem pergudangan di Kodam Jaya ini sangat aman. Gudang ini berada di bunker, dan di atasnya ada tanggul-tanggul yang mengamankan dari ledakan ke samping. Namun, jika ledakan terjadi ke atas, bisa menyebar ke beberapa tempat. Kami memastikan bahwa prosedur dan sistem ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga jika ada ledakan, diperkirakan akan aman,” kata Pangdam Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Demikian informasi mengenai “Pangdam Jaya Sebut 160.000 Amunisi Kedaluwarsa Picu Ledakan di Gudmurah” semoga membantu
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues