Asep Apdar menegaskan, dugaan gratifikasi yang diduga melibatkan sejumlah penyelenggara negara di Kabupaten Garut dan di Provinsi Jawa Barat yang ditudingkan oleh akun @anti.gratifiasi telah menimbulkan keresahan dan membuat citra buruk terhadap KPU Garut dan KPU Jabar.
“Gara-gara isu atau tudingan yang disebarkan akun @anti.gratifiasi, nama baik KPU Garut dan KPU Jabar ikut tercoreng,” terangnya.
Nama baik KPU Jabar semakin terpojok, karena pihak yang diisukan menerima gratifikasi yaitu Komisioner KPU Jabar, Aneu Nursifah pun hanya menggertak akan mengambil jalur hukum, tetapi sampai saat ini apa yang disebutkan Aneu tidak terbukti.
“Katanya tudingan akun Tiktok @anti.gratifiasi itu fitnah, tetapi kenapa pihak Ibu Aneu Nursifah tidak membuat laporan ke pihak penegak hukum. Ini yang membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah itu fitnah atau memang benar adanya,” ujar Asep penuh tanda tanya.
Sementara itu, Komisoner KPU Jabar, Aneu Nursifah saat dihubungi melalui sambungan Whats Appnya, Jumat (05/04/2024) terkait rencana melaporkan akun Tiktok @anti.gratifiasi belum menjawab pertanyaan wartawan.
Sebagai pihak yang secara terang-terangan disebut sebagai pihak yang terlibat dugaan gratifikasi dan telah menerima rumah dari salah satu caleg DPR RI dari Dapil XI Jawa Barat, nama Aneu Nursifah terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, khususnya kalangan politisi dan elemen pergerakan di Kota Intan. (Asep Ahmad)

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues