LOCUSONLIEN, JAKARTA – Mamah (72) seorang lansia yang hidup sebatang kara yang tinggal di sebuah gubuk kecil di tengah hutan Kampung Cidatar, Desa Bojong, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat mendapat bantuan rumah layak huni dan atensi dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Dalam siaran pers yang dirilis oleh Kemensos di Jakarta pada hari Minggu, mereka melalui unsur kewilayahan setempat telah membantu Mamah dengan membangun rumah yang lebih layak untuk ditempati.
“Alhamdulillah, rumahnya sudah dibangun berkat swadaya masyarakat. Kami akan terus memantau dan memastikan kebutuhan sehari-hari Mamah terpenuhi,” ujar petugas Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Adi Juliyanto.
Tidak hanya itu, Kemensos juga memberikan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (atensi) kepada Mamah. Bantuan ini berupa perlengkapan rumah, sarana kamar, dan sarana dapur untuk mendukung kehidupan sehari-hari Mamah.
Dampak Bantuan terhadap Kehidupan Lansia
Bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) bagi lansia di Garut, Indonesia, telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lansia yang tinggal di gubuk-gubuk hutan sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, kesehatan, dan tempat tinggal yang layak. Dengan adanya bantuan kemensos, mereka tidak hanya mendapatkan akses terhadap kebutuhan pokok, tetapi juga dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pentingnya dukungan masyarakat terhadap lansia di wilayah terpencil, seperti lansia di Garut yang tinggal di hutan, tidak dapat diabaikan. Komunitas setempat memiliki peranan vital dalam memberikan bantuan kemensos dan menjamin kesejahteraan orang lanjut usia yang mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan, pendidikan, atau sumber daya lainnya. Dukungan ini bisa berupa bantuan langsung, program sosial, atau inisiatif lainnya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik lansia.
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues
