Edukasi/TipsNewsPendidikan

Gen-Z dan Milenial Miliki Kreativitas Gagasan Inovatif Dalam Pengelolaan Hutan Lestari

×

Gen-Z dan Milenial Miliki Kreativitas Gagasan Inovatif Dalam Pengelolaan Hutan Lestari

Sebarkan artikel ini
Gen-Z dan Milenial Miliki Kreativitas Gagasan Inovatif Dalam Pengelolaan Hutan Lestari
Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto menerima kunjungan silaturahmi generasi muda yang hadir di COP 28 Dubai di Jakarta, Sabtu (13-4-2024) (AntaraHOKLHK)

LOCUSONLINE, JAKARTA –  Kreativitas Gen-Z dan Milenial. Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Justianto, menyatakan bahwa pengelolaan hutan di masa depan tidak hanya akan bergantung pada pemanfaatan kayu, tetapi juga akan melibatkan Multi Usaha Kehutanan. Generasi muda yang termasuk dalam kelompok Gen-Z dan Milenial diakui memiliki kreativitas dan gagasan inovatif yang dapat mendukung pengelolaan hutan lestari di masa depan. Senin, 15/ 4/ 2024

“Generasi muda dari kelompok Gen-Z dan Milenial yang kreatif, inovatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan dapat menjadi tulang punggung implementasi Multi Usaha Kehutanan,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta.

Agus sebelumnya menerima kunjungan silaturahmi dari generasi muda yang hadir di COP 28 Dubai, yang diwakili oleh Board International Forestry Students Association (IFSA) Faiha Azka Azzahira dan aktivis muda gender dan perubahan iklim Alya Sabira dari UPNVJ, yang juga merupakan duta UNICEF di COP 28 Dubai.

Menurut Agus, Multi Usaha Kehutanan membuka peluang pemanfaatan berbagai komoditas hasil hutan non-kayu, seperti vanili, kopi, fitomarmaka, dan lain-lain, melalui pola agroforestri.

“Selain itu multi usaha kehutanan juga memberikan peluang untuk pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dengan memanfaatkan kreativitas, inovasi, dan teknologi, seperti media sosial sebagai sarana promosi,” tuturnya.

Agus menyatakan bahwa pengelolaan hutan lestari memiliki peran penting sebagai penyangga kehidupan manusia. Selain memiliki nilai ekonomis, hutan juga memiliki fungsi ekologis, hidrologis, dan klimatologis yang membuat peran hutan dalam pengendalian perubahan iklim semakin penting.

“Generasi muda dari kelompok Gen-Z dan Milenial diharapkan dapat ikut serta dalam menyuarakan pentingnya peran hutan Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim global,” tambahnya.

Gen-Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sedangkan Milenial adalah generasi yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an.

Faiha Azka Azzahira setuju dengan pentingnya peran hutan sebagai solusi untuk berbagai isu yang muncul saat ini, seperti perubahan iklim. “Hutan harus dikelola secara lestari untuk kepentingan manusia dan keanekaragaman hayati,” katanya.

Alya Sabira juga menyatakan bahwa generasi muda harus peduli terhadap isu kelestarian hutan dan perubahan iklim sejak dini, karena hal itu akan menentukan masa depan dunia.

“Perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap perubahan iklim,” katanya.

Menurut Alya, peran perempuan sangat penting dalam era global ini karena mereka dapat secara langsung terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan dan mempraktikkan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Editor: Red

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca