LOCUSONLINE, JAKARTA – Kreativitas Gen-Z dan Milenial. Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Justianto, menyatakan bahwa pengelolaan hutan di masa depan tidak hanya akan bergantung pada pemanfaatan kayu, tetapi juga akan melibatkan Multi Usaha Kehutanan. Generasi muda yang termasuk dalam kelompok Gen-Z dan Milenial diakui memiliki kreativitas dan gagasan inovatif yang dapat mendukung pengelolaan hutan lestari di masa depan. Senin, 15/ 4/ 2024
“Generasi muda dari kelompok Gen-Z dan Milenial yang kreatif, inovatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan dapat menjadi tulang punggung implementasi Multi Usaha Kehutanan,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta.
Agus sebelumnya menerima kunjungan silaturahmi dari generasi muda yang hadir di COP 28 Dubai, yang diwakili oleh Board International Forestry Students Association (IFSA) Faiha Azka Azzahira dan aktivis muda gender dan perubahan iklim Alya Sabira dari UPNVJ, yang juga merupakan duta UNICEF di COP 28 Dubai.
Menurut Agus, Multi Usaha Kehutanan membuka peluang pemanfaatan berbagai komoditas hasil hutan non-kayu, seperti vanili, kopi, fitomarmaka, dan lain-lain, melalui pola agroforestri.
“Selain itu multi usaha kehutanan juga memberikan peluang untuk pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dengan memanfaatkan kreativitas, inovasi, dan teknologi, seperti media sosial sebagai sarana promosi,” tuturnya.
Agus menyatakan bahwa pengelolaan hutan lestari memiliki peran penting sebagai penyangga kehidupan manusia. Selain memiliki nilai ekonomis, hutan juga memiliki fungsi ekologis, hidrologis, dan klimatologis yang membuat peran hutan dalam pengendalian perubahan iklim semakin penting.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues