“Pemberangkatan dari internal sudah banyak berbuat untuk partai, maka kita harus melanjutkan estafet kepemimpinan kita di eksekutif untuk periode 2024-2029. Pendaftaran Pak Deden adalah harapan kami,” tandasnya.
Enan menegaskan, partai dan semua kader partai di setiap daerah memiliki pandangan yang sama, karena Partai Gerindra bukan partai yang liar. Gerindra itu satu intruksi, sehingga ketika DPP sudah memberi perintah untuk memenangkan kader, maka semua harus berjibaku untuk memenangkan setiap calon yang diusung oleh partai.
“Dan kita akan bertindak tegas, ketika nanti ada kader yang aneh-aneh akan dipecat langsung. Kalau ada kader yang tidak mendukung Cabup atau Cawabup yang diusung partai, maka kader tersebut akan ditindak tegas,” jelasnya.
Suasana pendaftaran Deden Galih sebagai Cabup dan Cawabup ke DPC Partai Gerindra Garut begitu hangat. Deden mendapat sambutan yang baik serta pelukan kebersamaan. Saat itu juga, Deden mendapat sedikit gambaran sekaligus pembahasan tentang kondisi perhelatan Pilkada Garut yang mulai memanas.
Deden Galih pun langsung berpamitan meninggalkan Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Garut, dikarenakan masih memiliki tanggung jawab sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. (Asep Ahmad)

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues