GarutJawa BaratNews

ASN di Garut Diwajibkan Membawa Satu Tanaman, Cakupan Program Garut Zero Waste

×

ASN di Garut Diwajibkan Membawa Satu Tanaman, Cakupan Program Garut Zero Waste

Sebarkan artikel ini
ASN di Garut Diwajibkan Membawa Satu Tanaman, Cakupan Program Garut Zero Waste
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Ir. Jujun Juansyah Nurhakim, ST,. MT. (ft: asep ahmad)

LOCUSONLINE.CO, GARUTCakupan Program Garut Zero Waste. Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan gerakan-gerakan tanpa jeda. Semenjak Pj. Bupati Garut, H. Barnas Adjidin, S.Pd, MH mengeluarkan intruksi tentang Garut Zero Waste, langkah-langkah nyata terus dijalankan.

Pertama kali, Gerakan Zero Waste dideklarasikan di sekitar Jl. Ibrahim Adjie. Kala itu, Barnas Adjidin menggerakan semua instansi Pemerintah sampai ke tingkat desa. Bahkan melibatkan berbagai ormas dan LSM.

Ratusan pejabat melakukan aksi menyapu dan memungut sampah dari sepanjang ruas Jalan Ibarahim Adjie. Kegiatan inipun mendapat respon positif dari berbagai pihak, khususnya para pejabat di lingkungan Pemkab Garut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Ir. Jujun Juansyah Nurhakim, ST,. MT mengatakan, kegiatan keberesihan dan pelestarian alam terus dilakukan Pemkab Garut. Sebagai pemimpin di intansi yang membidangi keberesihan dan persampahan, dirinya merasa kagum kepada Pj. Barnas Adjidin yang benar-benar serius menyelesaikan persoalan sampah di Kabupaten Garut.

“Setiap waktu pak Pj Bupati terus memantau program yang telah ditetapkan. Semangat Pak Pj Bupati menjadi cambuk bagi saya, untuk terus bergerak. Maka itulah setiap program yang dilakukan terus berjalan tanpa henti,” katanya.

Penanganan sampah di Kabupaten Garut tidak hanya terfokus kepada sampah semata, namun juga menyentuh sektor lain yang berkaitan erat dengan keberesihan, kesehatan dan pelestarian lingkungan.

“Program Garut Zero Waste ini luas kang. Bukan hanya mengatasi persoalan sampah saja, tetapi juga berkaitan dengan keberesihan dan pelestarian lingkungan. Makanya, program ini terus berjalan tanpa henti. Bahkan setiap dinas dan lembaga BUMD dan BUMN harus melakukan kegiatann keberesihan di hari Kamis dan Jumat,” katanya.

Jujun mengaku sudah menyebarkan tim khusus untuk melakukan penilaian ke setiap instansi Pemerintah terkait program Eco Office. Dari beberapa instansi yang sudah didatangi, pihaknya sudah bisa menebak berapa nilainya.

“Alhamdulillah, melalui program Eco Office ini, hampir semua kantor mengalami perubahan yang signifikan. Setiap ruangan menjadi asri, bersih dan tentu membuat suasana kerja ini menjadi nyaman. Silahkan akang bisa interview ke setiap dinas, tentang bagaimana rasanya setelah dan sebelum ada program Eco Office,” ujarnya.

INDAH DAN NYAMAN: Aneka jenis tanaman yang di Kantor Dinas LH Kabupaten Garut membuat suasana ruangan perkantoran menjadi asri, indah dan nyaman. (Ft: iwan kurnia)

Satu ASN Satu Pohon

Cakupan Program Garut Zero Waste. Setelah menjalankan program Garut Zero Waste, maka didalamnya banyak sekali ruang lingkup yang harus dikerjakan, salah satunya menjaga kelestarian sumber mata air bersih. Untuk itu, semua ASN diwajibkan membawa satu tanaman.

“Satu ASN satu tanaman. Langkah ini sebagai upaya untuk menggugah kepedulian dari semua ASN khususnya agar Garut menjadi hijau. Rencananya tanggal 13 Juni tanaman yang dikumpulkan dari semua ASN akan ditanam secara serentak di seluruh kecamatan, dengan melibatkan penyuluh kehutanan dan pertanian,” imbuhnya.

Sementara, secara seremonialnya penanaman pohon serentak ini akan dilaksanakan di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. “Di lokasi ini ada sebuah danau dan sumber mata air, sehingga penanaman ini bisa menjadi cara pelestarian sumber mata air bersih,” katanya.

Tanaman yang dianjurkan, papar Jujun adalah tanaman keras dan buah-buahan. Semua tanaman ini nantinya akan ditanam secara serentak bersamaan dengan peringatan Hari Air Sedunia.

“Program ini berkaitan dengan intruksi Kementerian Dalam Negeri, Pak Tito Karnavian tentang ekonomi hijau. Artinya, dengan penanaman pohon yang bernilai ekonomis diharapkan menjadi giat yang multifungsi. Selain untuk penghijauan, juga menjadi upaya peningkatan ekonomi dan kesejateraan,” ungkapnya.

Jujun berpesan kepada semua ASN di Kabupaten Garut untuk mendukung program Garut Zero Waste. Pasalnya, ASN sebagai aparatur pemerintah diwajibkan memberikan contoh kepada semua elemen masyarakat.

“Gerakan Garut Zero Waste adalah gerakan pembangunan yang bertujuan Garut lebih baik. Apabila ruang lingkup pemerintahan sudah bersih dan nyaman, maka masyarakat akan mengikuti program ini dengan sendirinya,” katanya.

Perlu ditegaskan, ujar Jujun Juansyah, program Garut Zero Wasta adalah sosialisasi tentang menjaga dan melestarikan alam. Sampah teratasi, taman-taman hijau dan terawat, ruang kerja asri dan bersih, maka tentu akan menambah semangat kerja dan motivasi bagi pemilik tempatnya dan tentu membuat nyaman setiap orang yang melihatnya.

“Mari bersama-sama cintai alam kita dan manfaatkan semua potensi serta fasilitas yang Tuhan berikan kepada kita. Sampah dan limbah apabila diolah bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setiap tanaman ternyata memiliki fungsi yang sangat penting dan tentu memiliki nilai ekonomis,” terangnya.

KANTOR MEDIA LOCUS: Salah satu kantor media massa Surat Kabar Locus dan Majalah Logika mengusung Green Office, sehingga terlihat asri. Di kantor ini ada ratusan jenis tanaman yang dikembangkan. Hal ini selaras dengan adanya Program Garut Zero Waste yang digagas Pj. Bupati Garut, H. Barnas Adjidin. (Ft: iwan kurnia).

Didukung Masyarakat

Sementara itu, salah satu warga Garut dan pendiri media massa di Kabupaten Garut, Asep Ahmad mengaku sangat mendukung program Garut Zero Waste yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut. Pasalnya, selama ia bekerja sebagai wartawan di berbagai daerah, masih banyak perkantoran pemerintah atau swasta yang terlihat kumuh dan kotor.

“Lihat saja kantor perusahaan seperti pabrik, diler, mall, kantor perbankan dan perusahaan yang menerapkan Green Office, pasti suasananya akan terlihat indah dan membuat siapapun terasa nyaman,” katanya.

Maka, ujar Asep Ahmad, setiap perkantoran Pemerintah harus bisa meningkatkan keberesihan dan keasrian lingkungannya, sehingga akan terasa nyaman seperti rumah sendiri.

“Saya yakin, apabila ada pejabat yang memiliki banyak beban dengan pekerjaannya bisa sedikit berelaksasi dengan adanya tanaman di lingkungan perkantoran. Saya yakin itu. Dan alhamdulillah saya sudah melihat beberapa dinas melakukan perubahan dengan menyimpan tanaman hidup di lingkungan kerjanya. Baik diluar kantor, maupun di ruangan kerjanya,” terangnya. (iwan kurnia)

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca