LOCUSONLINE, KALIANDA LAMSEL – Capaian kinerja Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan bukanlah sekadar isapan jempol semata. Upaya ini bertujuan untuk mewujudkan generasi emas yang unggul dan berkualitas. Selasa, 28 Mei 2024
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2019 mencapai 30,39%, dan berhasil menurun menjadi 16,3% pada tahun 2021.
Pada tahun 2022, angka prevalensi stunting kembali turun menjadi 9,9%. Angka ini jauh lebih rendah daripada angka prevalensi stunting Provinsi Lampung, yaitu 15,2%, dan di bawah target stunting nasional 2024 sebesar 14%.
Hingga saat ini, Kabupaten Lampung Selatan terus berjuang untuk mencapai target angka prevalensi stunting di tahun 2025, yaitu 5%. Menurut survei kesehatan nasional, prevalensi stunting Lampung Selatan pada tahun 2024 mencapai 9,9%.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (PP&KB) Kabupaten Lampung Selatan, Rikawati, S.STP., M.M., menyatakan bahwa atas capaian tersebut, pada tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan meraih prestasi juara 1 penanganan stunting terbaik se-Provinsi Lampung dan Predikat Kabupaten Paling Inovatif dalam penurunan stunting.
Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan kembali meraih dua penghargaan dalam penanganan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Lampung.
Dengan meraih penghargaan Kategori Utama dalam Sinergitas Intervensi Gerakan Penurunan Stunting (Siger Stunting), dan dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Provinsi Lampung. Prestasi ini menjadikan Lampung Selatan sebagai kabupaten percontohan dalam penanganan stunting terbaik tingkat nasional.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues