Menurut Ridwan, masalah kekeringan lahan yang disebabkan oleh saluran irigasi yang sempit tidak hanya terjadi di DI Pasir Angin Kecamatan Cipatat saja. Selain Cipatat, daerah irigasi di kawasan Cililin, Cidadap dan Sindangkerta juga terjadi hal serupa.
“Kita tidak akan fokus hanya untuk daerah irigasi yang ada di Cipatat saja, tapi semuanya. Karena kita juga kan harus ada perencanaan untuk dianggarkan pada tahun berikutnya,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, untuk pelaksananya pihaknya akan melihat kondisi keuangan daerah dulu.
“Kalau tahu ini dimana posisinya, sekarang parsial. Gak mungkin memunculkan kode baru. Mungkin nanti di perubahan tapi tergantung kondisi keuangan daerah,” pungkasnya.
Pewarta: Kamil
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues