
Pemerintah daerah akan segera melakukan intervensi di 5 desa rentan pangan ini dengan program kegiatan pemerintah daerah dan kolaborasi lintas perangkat daerah. Selain itu, tim pendamping dari perangkat daerah ke kecamatan akan berperan sebagai Liaison Officer (LO) untuk mengatasi masalah kerentanan pangan.
“Aksi pertama LO nanti bersama-sama masuk di 4 kecamatan, di koordinir oleh SKPD yang menjadi LO itu, dan perangkat daerah juga masuk dalam program kegiatannya,” ungkapnya.
Kepala DKP Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam penanggulangan rentan pangan. Melalui rakor ini, diharapkan 5 desa rentan pangan dapat keluar dari status prioritas 1, 2, dan 3 dengan bantuan lintas dinas.
“Ini persoalan yang sungguh-sungguh meski mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, kita rakorkan dengan lintas perangkat daerah, kemudian kita susun strateginya,” ucapnya.
Desa-desa rentan pangan yang menjadi fokus intervensi antara lain:
1. Desa Jayabakti Kecamatan Banjarwangi – Prioritas 1
2. Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng – Prioritas 2
3. Desa Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan – Prioritas 2
4. Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug – Prioritas 2
5. Desa Bojong Kecamatan Banjarwangi – Prioritas 2
Klasifikasi prioritas rentan pangan :
1. Prioritas 1: Sangat Rentan terhadap Kerawanan Pangan
2. Prioritas 2: Rentan terhadap Kerawanan Pangan
3. Prioritas 3: Agak Rentan terhadap Kerawanan Pangan
4. Prioritas 4: Agak Tahan terhadap Kerawanan Pangan
5. Prioritas 5: Tahan Terhadap Kerawanan Pangan
6. Prioritas 6: Sangat Tahan terhadap Kerawanan Pangan

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues