LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Beberapa jam sebelum pendaftaran para bakal calon Bupati Purwakarta di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purwakarta, suasana di jalanan kota tergolong kondusif, namun dibalik itu ada pemandangan yang sangat kontras dimana para pemulung terabaikan tak satupun dari Paslon yang perduli pada mereka.
Ironi kesenjangan sosial jelang pendaftaran para Bakal Calon Bupati di Jalanan Kota Purwakarta, dimana para lansia terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing, seperti pemungutan botol-botol plastik dan kertas karton. Di tengah situasi tersebut, seorang wanita tua dengan pakaian setengah badan atas terlihat berjalan di seberang kantor dinas kesehatan, menciptakan kesan yang menyentuh di tengah zaman yang canggih ini.
Mimin (45), seorang warga Purwakarta, menyampaikan pemikirannya terkait kondisi sosial di Purwakarta. Ia menyoroti perkembangan fisik dalam pembangunan di Purwakarta namun juga menyadari adanya kebutuhan untuk lebih memahami kebiasaan baik dan buruk di kalangan warga. Mimin menekankan pentingnya mendukung keberanian warga untuk menyuarakan isi hati mereka tanpa rasa ketakutan, serta menyoroti praktik suap yang dapat menghambat perkembangan dan kepercayaan diri masyarakat.
Menurut Mimin, pengawasan yang lebih ketat diperlukan di Purwakarta, dengan peningkatan tanggung jawab dan kesadaran sosial dari semua pihak terkait. Ia menekankan bahwa pembelajaran dan pertanggungjawaban harus menjadi fokus dalam upaya mendapatkan manfaat positif bagi masyarakat.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues