LOCUSONLINE, JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Dr. Marthinus Hukom soroti dampak narkoba pada kekerasan seksual, seperti pada kasus pembunuhan NKS (18), remaja penjual gorengan asal Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.
“Dalam kasus pembunuhan seorang pedagang gorengan di Padang, itu pelakunya adalah buronan narkoba enam tahun,” ucap Marthinus dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Jumat (20/9).
Marthinus mengungkapkan bahwa ditemukan alat penghisap narkoba di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap, itu artinya Dampak Narkoba pada Kekerasan seksual sangat kuat.
“Artinya narkoba ini juga berdampak pada kejahatan, kekerasan-kekerasan seksual,” ujarnya.
BNN berkomitmen untuk memberantas narkoba secara lebih masif guna mencegah maraknya kejahatan-kejahatan lain di lingkungan masyarakat. Marthinus menekankan bahwa jika tidak dilakukan pendekatan dan pemberantasan secara komprehensif, masyarakat harus siap-siap berhadapan dengan kejahatan jalanan yang semakin masif.
“Karena penggunaan narkoba hari ini juga masuk ke anak-anak,” kata Marthinus.
Kasus pembunuhan NKS ini menjadi contoh nyata dampak buruk narkoba terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Korban yang sehari-hari berjualan gorengan diduga mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh oleh pelaku.
Pada Kamis (19/9), jajaran Kepolisian Resor Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, telah menangkap Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS. Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir menyampaikan bahwa tersangka langsung dibawa ke Polres Padang Pariaman untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengembangkan kasus tersebut serta menggali informasi keterlibatan tersangka lainnya.
BNN berharap kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan mendorong upaya bersama untuk memberantasnya.
Editor: Bhegin