Modul SETARA dirancang dan disesuaikan dengan tantangan remaja saat ini, mencakup topik seperti perundungan, pubertas, kekerasan, pemilihan teman yang baik, dan kesehatan reproduksi. Modul ini telah diterapkan di tujuh provinsi, termasuk Jawa Barat.
Agus Nurdin, Ketua Yayasan SEMAK, merekomendasikan agar penerapan modul SETARA ini dilaksanakan melalui P5 yang diselenggarakan di masing-masing sekolah, dengan mengambil dimensi tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”. Pihaknya akan melakukan dan membantu asistensi, monitoring, dan evaluasi bersama para pengawas terhadap sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan, terkait dengan pelaksanaan modul SETARA.
Selain itu, pihaknya akan membuat kajian bersama terkait dengan praktik modul SETARA di beberapa sekolah atau madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Hal ini penting agar modul SETARA lebih berkembang sempurna menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan.
Program Manager Power To You(th), Tatang Rahman, memberikan apresiasi atas antusiasme dan semangat yang besar dari Kabupaten Garut dalam mendukung implementasi Modul SETARA untuk pemenuhan PKRS di satuan pendidikan, khususnya di tingkat SMP dan MTs.
“Yang artinya penuh dengan kesadaran aktif dan keinginan yang besar untuk membentuk dan membangun generasi yang sehat dan bermartabat yang mendukung program Power to You(th). ”
Pengawas Pembina, Enang Cuhendi, menekankan pentingnya sinergi antara kepala sekolah, guru, dan pengawas dalam pelaksanaan PKRS, yang juga menjadi bagian dari program P5. Program ini diharapkan dapat memperkuat karakter siswa dengan memberi pemahaman mengenai hak-hak tubuh dan perlindungan dirinya dari pelecehan dan perundungan.
