Alasannya, karena pihak perusahaan sudah menerapkan SOP yang ketat tertkait perekrutan tenaga kerja. Perusahaan menuntut kepada setiap karyawannya untuk bekerja keras, profesional dan berlaku jujur. Apabila ada karyawan yang melakukan pelanggaran, maka akan langsung ditindak tegas.
“Alhamdulillah, plesetan nama PDAM yang awalnya disebut perusahaan daerah anak minantu kini sudah tidak ada lagi. Kami melakukan perubahan yang diawali dari Sumber Daya Manusia (SDM). Tanpa SDM yang handal, maka tidak mungkin akan ada peningkatan pelayanan. Pelayanan adalah target yang kita bangun. Masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang prima,” ujar Dirut Perumdam Tirta Intan, Dr. H. Aja Rowikarim disela-sela kunjungannya ke SPAM Ciraab, Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.
Impian dan cita-cita, kata Aja, dimiliki setiap orang. Pihaknya beserta seluruh jajaran Perumdam Tirta Intan yang mendapat masukan dan kekuatan dari Dewan Pengawas, juga memiliki impian serta cita-cita mewujudkan perusahaan yang sukses.
“Cita-cita kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan masyarakat Garut. Sehingga kami bisa dipercaya oleh Pemkab Garut sebagai pemilik modal. Kami ingin bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Untuk mewujudkan pelayanan prima, maka perusahaan wajib membuat terobosan, inovasi dan langkah-langkah yang berani, agar mampu melawan semua jenis pelanggaran,” tegas Aja.
Pada kesempatan itu, Aja tidak membantah pandangan miring terhadap perusahaan yang dipimpinnya. Menurutnya, apapun penilaian dari publik, baik yang bersifat positif maupun negatif merupakan suplemen yang bisa menjadi obat serta kekuatan bagi setiap perusahaan manapun, tidak terkecuali dengan Perumdam Tirta Intan.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues