LOCUSONLINE, GARUT – Ketika Suara PNS Terbungkam Toxicitas: Kisah pengunduran diri seorang PNS dan meninggalnya seorang Guru di Pangandaran membuat prihatin seorang konten kreator asal Bandung, di akun TikTok @husen_ar yang diposting ulang akun @law_office_asep_apdar, Husen membeberkan keprihatinannya.
“Assalamualaikum, nama saya Husein. Sudah lama saya tidak membuat video speak up, tapi hari ini saya kembali memakai seragam ini. Bukan karena saya kembali menjadi PNS, tapi karena saya ingin berbicara tentang dua kasus yang membuat saya prihatin: Hendra Brudy dan Dindin,” ucapnya.
Lebih lanjut Husen menyebutkan Hendra Brudy, seorang PNS yang cerdas, memilih untuk keluar dari sistem karena lingkungan kerjanya yang toxic. Kisah Dindin, seorang PNS di Pangandaran, bahkan lebih menyayat hati. Kematiannya yang diduga tidak wajar membuat keluarganya berduka dan bertanya-tanya.
“Kisah Dindin mengingatkan saya pada pengalaman pribadi saya sebagai perantauan. Saya, seperti Dindin, merantau ke Pangandaran untuk menjadi PNS. Dindin adalah PNS yang berprestasi, dipercaya memegang dana BOS dan menjadi ketua olahraga di kecamatannya. Namun, dia sering bercerita tentang rasa iri dan ketidaksukaan yang dia terima dari rekan kerjanya karena prestasinya. Pengacara korban mengatakan bahwa di kosannya ditemukan banyak bercak darah,” paparnya.
Husen juga mengatakan Polisi menyimpulkan bahwa Dindin meninggal karena menabrak diri ke kereta, padahal lukanya adalah luka tusuk dan sayatan benda tajam. Tubuhnya utuh, tidak ada bekas tertabrak kendaraan. Dindin juga pernah mendapat kata-kata yang sama seperti yang pernah saya terima.
