“Kami juga bekerja sama dengan Bank BJB untuk mempermudah pembayaran pajak daerah melalui mobil layanan keliling dan platform digital. Digitalisasi pengelolaan pajak telah menjadi kunci keberhasilan kami,” kata Dudi.
Sistem Informasi Pajak Daerah (SIPADA) yang dikembangkan Bapenda memungkinkan wajib pajak melaporkan dan membayar pajak secara online. “Dengan sistem ini, wajib pajak tidak perlu lagi datang langsung ke kantor pelayanan,” tambahnya.
Meskipun mencatatkan prestasi, Dudi tidak menampik adanya tantangan, seperti keterbatasan personel, rendahnya kesadaran masyarakat, serta kurangnya akurasi data pajak.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Bapenda mengembangkan berbagai aplikasi digital, memperbarui peta objek pajak, dan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami juga bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Bale Bandung untuk menagih piutang pajak daerah, serta memanfaatkan data pajak pusat untuk memastikan laporan yang lebih akurat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bapenda memastikan pendapatan daerah dapat mendukung program prioritas, seperti penanggulangan stunting dan pengendalian inflasi.
“Kami dilibatkan dalam program Pelita Bening di Kecamatan Gunung Halu sebagai wujud komitmen kami untuk mendukung program pembangunan yang berkelanjutan,” tutur Dudi.
Untuk menjaga stabilitas pendapatan daerah, Bapenda tengah menyusun kajian dan road maps potensi pajak jangka panjang.
“Kami ingin memastikan bahwa potensi pajak daerah dapat terus dioptimalkan, sehingga stabilitas pendapatan terjaga di masa mendatang,” pungkasnya.

Reporter dari Kabupaten Bandung Barat. Fokus pada isu-isu lokal dan berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat serta bermakna bagi masyarakat.