“Kita perlu melihat efektivitas program ini setelah satu bulan pemberian nutrisi. Apakah hasilnya sesuai dengan harapan? Jika signifikan, kita bisa mendorong kolaborasi serupa di wilayah lain,” katanya.
Selain bantuan gizi, program ini juga melibatkan tenaga kesehatan dalam validasi data dan pendampingan anak-anak stunting di Babakan Ciparay. Kepala UPTD Puskesmas Caringin, Sri, menjelaskan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas kekurangan gizi.
“Stunting bukan hanya soal kekurangan gizi, tetapi juga kondisi anemia, pola asuh, serta sanitasi yang perlu diperbaiki dari hulu. Intervensi ini akan terus dikawal melalui kunjungan rumah dan pemantauan pertumbuhan anak,” jelas Sri.
Data menunjukkan bahwa angka stunting di Kecamatan Babakan Ciparay mengalami penurunan dari 7,72% pada tahun 2023 menjadi 7,31% pada tahun 2024. Pemkot Bandung menargetkan angka ini terus turun hingga mencapai 6,2%, sesuai target nasional.
Perwakilan PT Suryaprana Nutrisindo, Bobi Kurniawan, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung program kesehatan masyarakat. Ia berharap produk nutrisi yang diberikan dapat membantu meningkatkan kesehatan anak-anak, terutama dalam masa pertumbuhan yang krusial.
“Kami sangat berbahagia bisa berkontribusi dalam upaya percepatan penanganan stunting ini. Produk nutrisi yang kami berikan diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan anak-anak, terutama dalam masa pertumbuhan yang krusial,” ujar Bobi.
Ia menjelaskan bahwa efektivitas vitamin dan suplemen yang diberikan akan dievaluasi dalam satu hingga tiga bulan ke depan, dengan pemantauan ketat dari tenaga kesehatan.