LOCUSONLINE, JAKARTA – Sri Mulyani Yakinkan Publik: Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam situasi normal, meskipun muncul permasalahan seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak dan daya beli masyarakat yang melemah. Minggu, 23 Maret 2025
Sri Mulyani menegaskan bahwa deflasi yang terjadi di Indonesia bukan merupakan tanda krisis, melainkan akibat dari kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga-harga barang tertentu.
Deflasi di Indonesia terjadi secara beruntun pada awal 2025, dengan angka 0,76% pada Januari dan 0,48% pada Februari.
“Jadi kalau deflasi itu karena administered prices yang turun, bukan krisis. Ya bukan krisis kan karena memang didesain turun,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices) di antaranya adalah diskon tarif listrik selama 2 bulan pada awal tahun ini, diskon pajak untuk tiket pesawat, hingga diskon tarif tol.
Baca Juga : Pernyataan Hasan Nasbi Soal Memasak Kepala Babi, Sebut Ide Terinspirasi dari Akun Medsos Cica
Sri Mulyani juga mengklaim bahwa kinerja industri manufaktur masih kuat, meskipun beberapa pabrik mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK.
Ia mencontohkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,3% sepanjang 2024, naik dibandingkan tahun 2023 yang minus 2%.
Industri alas kaki juga masih tumbuh 6,8%, lebih tinggi dibanding tahun 2023 yang minus 0,3%.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














