Ia menilai pernyataan Hasan Nasbi mencoreng citra pemerintah dalam menyikapi perlindungan bagi jurnalis dan meminta Hasan Nasbi meminta maaf secara terbuka.
“Pernyataan seorang pejabat yang meremehkan ancaman terhadap media dapat mencoreng citra Pemerintah. Apa yang disampaikan Hasan Nasbi mencerminkan sikap yang miskin etika dan tidak pantas diucapkan oleh pejabat negara,” ujar Andreas.
“Pernyataan yang bersangkutan membuat publik mempertanyakan komitmen Pemerintah dalam menjamin keamanan dan kebebasan berekspresi. Dan saya rasa sebaiknya Hasan Nasbi meminta maaf atas pernyataannya yang tak hanya meremehkan kinerja jurnalis, tapi juga tak sensitif HAM,” tambahnya.
Andreas menegaskan pentingnya agar pihak berwajib mengusut tuntas kasus teror terhadap Tempo. Ia ingin ada bukti nyata dari pemerintah untuk melindungi setiap pekerja di Indonesia.
“Tanpa respons yang tegas, masyarakat bisa semakin skeptis terhadap komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan melindungi jurnalis,” ujar Andreas.
“Respons dan ketegasan dari Negara juga penting. Karena jika aparat dan Pemerintah mengabaikannya, publik justru akan bertanya-tanya ada isu apa di balik teror kepada media ini,” imbuhnya.
Editor: Bhegin
