LOCUSONLINE, BANDUNG – BPS Harap Negosiasi Presiden Prabowo Berhasil: Kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (Tarif Trump) mengancam kinerja ekspor Jawa Barat, meskipun dampaknya belum terlihat secara nyata.
Plt Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus, mengungkapkan keprihatinan terhadap potensi gangguan yang ditimbulkan oleh tarif impor baru ini.
“Kebijakan ini jika diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Jawa Barat, mengingat produk ekspor yang berasal dari Jabar itu salah satu yang tertinggi adalah ke AS, seperti rajutan, alas kaki, dan bahan karet. Kita bisa bayangkan jutaan warga Jabar sebagian besar pada sektor industri yang terkait ekspor ke AS,” kata Darwis. Dilansir dari Antara.
Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor utama Jawa Barat, dan neraca perdagangan kedua negara seringkali mengalami surplus. Pada Maret 2025, tercatat surplus sekitar 478,67 juta dolar AS.
Darwis mengharapkan suksesnya negosiasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menginisiasi peninjauan ulang kebijakan tarif impor baru ini.
“Harapan kita, perundingan yang akan dijalankan oleh Pak Prabowo seperti yang diungkapkan ketika panen raya di Majalengka, yakni untuk dilakukan peninjauan kembali kebijakan tersebut. Kita berdoa agar yang dirundingkan bisa menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.
BPS Jawa Barat juga mengharapkan pemerintah dapat membuka pasar baru bagi industri berbasis ekspor di Jawa Barat, terutama ke negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia.
