“Itu bisa menjadi hal yang menarik, kami berharap apakah bisa dilakukan kebijakan perdagangan yang lebih seimbang pada negara-negara yang kita masih defisit (neraca perdagangannya) seperti Tiongkok dan Taiwan,” ucap dia.
Darwis mencontohkan China dan Taiwan yang masih mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia. BPS Jawa Barat juga mengharapkan pemerintah dapat membuka pasar baru di negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
“Sejauh ini ekspor Indonesia ke negara tetangga seperti Filipina, Thailand, Vietnam itu surplus. Kita bisa buka ke negara-negara yang secara historis dekat seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, itu bisa dilakukan untuk memperluas pasar ekspor kita,” ucapnya.
Kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi Indonesia, terutama bagi Jawa Barat yang merupakan salah satu pusat industri dan ekspor di Indonesia.
BPS Jawa Barat berharap agar pemerintah dapat menangani situasi ini dengan bijaksana dan mencari solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Editor: Bhegin
