Langkah ini menghindari kerja berat kompresor sejak awal, yang bisa mempengaruhi performa sistem pendingin dan konsumsi bahan bakar.
Baca juga :
Kerugian Rp. 180 Milyar, Bukti Dugaan Korupsi DPRD Garut Hilang di Sekwan?
- Ganti ke Mode Sirkulasi Dalam Setelah Kabin Mulai Dingin
Setelah suhu dalam kabin turun secara signifikan (biasanya dalam 5–10 menit), alihkan sistem ke mode sirkulasi dalam (recirculation). Mode ini lebih hemat energi karena AC akan bekerja hanya mendinginkan udara yang sudah dingin, bukan mengambil udara luar lagi.
Catatan: Mode sirkulasi dalam tidak disarankan digunakan terlalu lama dalam kondisi berkendara dengan banyak penumpang, karena bisa mengurangi kadar oksigen di dalam kabin.
- Hindari Menyetel AC ke Suhu Terendah Terus-Menerus
Kebiasaan menyetel suhu AC ke level “LO” terus-menerus dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar dan bisa memperpendek usia sistem AC. Setelah suhu ruangan terasa nyaman, naikkan sedikit pengaturan suhu agar lebih hemat dan stabil.
Tips Tambahan Agar Kabin Tidak Terlalu Panas Saat Ditinggal
- Gunakan Sunshade atau Pelindung Kaca
Tempelkan pelindung sinar matahari di kaca depan dan belakang untuk mengurangi intensitas panas yang masuk. - Pasang Kaca Film Berkualitas
Pilih kaca film dengan perlindungan UV dan IR tinggi. Ini sangat efektif dalam mengurangi panas masuk dan memperlambat kenaikan suhu di dalam kabin. - Sedikit Buka Jendela Saat Parkir (Jika Aman)
Membuka sedikit celah pada dua jendela (sekitar 1 cm) dapat membantu sirkulasi udara dan mencegah suhu ekstrem. - Parkir di Tempat Teduh Jika Memungkinkan
Memilih tempat yang teduh atau menggunakan cover mobil dapat membuat perbedaan besar dalam suhu kabin saat kembali ke mobil.
Menyalakan AC mobil setelah mobil diparkir di bawah sinar matahari bukanlah soal kecepatan, melainkan strategi. Dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mendapatkan kenyamanan dengan lebih cepat, menjaga performa sistem pendingin udara tetap optimal, dan menghemat konsumsi bahan bakar.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues