Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan simbolis sertifikat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan media dan influencer. Program ini menekankan bahwa siapa pun, termasuk pekerja non-formal, dapat memperoleh manfaat perlindungan kerja.
Nova juga menambahkan, iuran program ini disesuaikan agar terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. “Kita ingin semua pekerja rentan terlindungi. Bahkan dalam situasi darurat, seperti kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan siap menanggung pembiayaan,” ujarnya.
Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah meluncurkan program Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) 2025 di Bale Sawala Yudistira, Kompleks Pemda Purwakarta, Kamis (24/4). Program ini menargetkan perlindungan bagi 4.500 pekerja, termasuk 2.500 pekerja rentan dan 2.000 petani.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, dalam kesempatan tersebut mengimbau setiap kepala desa agar memastikan minimal 100 pekerja rentan di wilayahnya mendapat perlindungan sosial. “Petani pun harus terlindungi. Jika ada musibah, seperti digigit ular, mereka kini tak hanya mengandalkan BPJS Kesehatan, tetapi juga mendapat perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan,” tegasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta, Wira Sirait, menambahkan bahwa program ini selaras dengan target nasional dan menjadi wujud nyata kolaborasi dalam memperkuat jaminan sosial pekerja di seluruh sektor, termasuk sektor informal.(Laela)
