“Contohnya, harga minyak goreng yang di pasar bisa Rp17.000 per liter, padahal HET-nya hanya Rp15.700. Dengan Kopdes, masyarakat bisa beli sesuai harga yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Mengapa Kopdes diperlukan? Selain menjadi pusat distribusi logistik, Kopdes juga berperan dalam mendata warga miskin secara langsung. Data ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan berbasis kondisi lapangan.
Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat? Sudaryono menekankan bahwa Kopdes merupakan bentuk inovasi strategis dari Presiden Prabowo untuk mendorong pemerataan pembangunan dan memperkuat ketahanan ekonomi desa secara langsung.
Hingga Kamis (8/5/2025), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melaporkan bahwa 9.835 unit Kopdes telah terbentuk di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut merupakan hasil dari percepatan implementasi pasca terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025.
Zulkifli Hasan menyatakan, pembentukan Kopdes bertujuan memangkas rantai distribusi yang panjang, sehingga bantuan pemerintah dapat langsung diterima warga dengan lebih cepat dan efisien.(AA Syah)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”