LOCUSONLINE, GARUT – Tragedi ledakan amunisi di Garut yang mengakibatkan 13 Orang tewas, saat ini warga mengalami trauma dan TNI lakukan investigasi mendalam.
Suasana duka masih menyelimuti Kabupaten Garut setelah terjadi ledakan besar di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, pada Senin pagi, 12 Mei 2025. Ledakan berasal dari aktivitas pemusnahan amunisi milik TNI Angkatan Darat yang dilakukan oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak).
Peristiwa nahas ini menewaskan 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Selain korban jiwa, beberapa orang mengalami luka berat dan sedang dirawat intensif di rumah sakit terdekat.
Baca juga :
Misteri Ciplazz Garut “Pejabat Garut Subur, Lingkungan Ancur?”
Kronologi Singkat
Menurut keterangan resmi dari TNI, ledakan terjadi sekitar pukul 09.32 WIB. Suara ledakan menggema hingga radius beberapa kilometer, disertai dengan semburan api dan asap tebal yang mengepul ke udara.
Dugaan sementara, ledakan disebabkan oleh prosedur pemusnahan amunisi yang tidak sesuai standar operasional. Lokasi pemusnahan yang semula dianggap aman, ternyata dekat dengan pemukiman warga dan akses terbuka membuat sejumlah warga mendekat untuk mencari serpihan logam sisa peledakan.
TNI dan Pemerintah Lakukan Investigasi
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa investigasi menyeluruh sedang dilakukan. Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi agar penyelidikan dilakukan secara cepat dan transparan, serta meminta agar seluruh keluarga korban mendapat perhatian dan bantuan.
Baca juga :
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues