LOCUSONLINE, BANDUNG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat melakukan aksi walk out dari rapat paripurna, Jumat (16/5/2025), sebagai bentuk protes atas pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang dinilai merendahkan lembaga legislatif. Minggu, 18 Mei 2025
Aksi itu dipicu oleh pidato Dedi Mulyadi dalam Musrenbang di Cirebon pada 7 Mei lalu. Dalam pidatonya, yang disiarkan melalui kanal YouTube Lembur Pakuan, Dedi menyebut bahwa jika pembongkaran bangunan liar di bantaran sungai harus menunggu persetujuan DPRD, maka tidak akan pernah terjadi. Ia juga menyinggung lamanya proses diskusi di dewan karena kepentingan konstituen partai.
“Makanya saya pilih bongkar sendiri,” ucap Dedi dalam pidatonya, seraya menyebut langkah itu untuk menghindari konflik di internal DPRD.
Dedi juga menyatakan bahwa kepemimpinan tak harus bergantung pada anggaran. Ia membandingkan dengan masa lalu, seperti pembangunan oleh VOC, yang tak memerlukan persetujuan dewan.
Baca Juga :
Celetukan Gubernur Dedi Mulyadi di Acara Resmi Panggil Wabup Garut Minantu Aing Bikin Heboh….!
Pernyataan tersebut menuai respons dari anggota Fraksi PDIP. Doni Maradona Hutabarat dalam interupsi sidang menilai Gubernur telah mendiskreditkan peran DPRD. Ia meminta klarifikasi terbuka dari Dedi dalam forum resmi.
“Antara eksekutif dan legislatif harus saling menghargai. Ini soal etika kelembagaan,” kata Doni.
Memo Hermawan dari fraksi yang sama turut menyuarakan keberatan dan mengajak seluruh anggota PDIP untuk meninggalkan ruang sidang sebagai bentuk protes. Ajakan itu diikuti seluruh anggota fraksi, termasuk Wakil Ketua DPRD dari PDIP, Ono Surono.
