LOCUSONLINE, BANDUNG – Sebanyak 658.831 anak di Jawa Barat tercatat tidak mengenyam pendidikan. Angka tersebut terinci dalam tiga kategori, yakni 164.631 anak putus sekolah (drop out), 198.570 anak lulus tetapi tidak melanjutkan (LTM), dan 295.530 anak belum pernah bersekolah (BPB). Minggu, 25 Mei 2025
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Zaini Shofari, mengungkapkan data tersebut berasal dari sistem Dapodik, Emis, dan PDDikti yang dihimpun dalam dasbor verifikasi anak tidak sekolah milik Pusdatin Kemendikbudristek per 14 November 2024. Dari total jumlah itu, sekitar 246.798 anak berada pada usia SMA/SMK yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kelompok usia SMA/SMK merupakan penyumbang terbesar anak tidak sekolah, mencapai 37,46 persen,” ujar Zaini saat dikonfirmasi.
Ia menilai kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius Pemprov Jabar. Menurutnya, kebijakan pendidikan mesti disusun dengan perencanaan matang agar dapat mengurai persoalan secara menyeluruh dan menghasilkan output yang terukur.
“Setiap kebijakan harus memiliki pijakan yang jelas sehingga pelaksanaannya bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Zaini juga meminta Pemprov fokus pada permasalahan mendasar, terutama terkait akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Ia menyoroti anggaran senilai Rp 3,2 miliar untuk program pendidikan siswa berkebutuhan khusus di barak militer yang hanya melibatkan 270 peserta, sebagai bentuk kebijakan yang dinilai kurang tepat sasaran.
“Keberpihakan terhadap masyarakat tidak mampu harus diperkuat. Jangan hanya menyentuh permukaan,” tandasnya. (BAAS)
