“Saat Dewan Gula masih aktif, kami minimal diundang satu kali dalam setahun untuk berdiskusi. Kami dilibatkan dalam proses perhitungan dan perencanaan,” ujarnya.
Namun, sejak lembaga itu dibubarkan, ia menyebut keterlibatan asosiasi dalam kebijakan sektor gula menjadi nihil. Soemitro mengaku tidak mengetahui alasan pasti di balik pembubaran Dewan Gula.
“Setelah pelantikan presiden 20 Oktober 2014, mungkin sekitar November atau Desember lembaga itu dibubarkan. Kami tidak tahu pasti alasannya,” pungkasnya. (BAAS)
