“Netanyahu dan rezim Zionis kriminal harus dihadapi dengan kekuatan penuh,” tegasnya. “Komunitas Yahudi Iran adalah bagian dari bangsa ini dan kami akan selalu membela tanah air kami,” imbuhnya.
Homayoun Sameyah Najafabadi, satu-satunya anggota parlemen Iran dari komunitas Yahudi, juga bersuara keras. Dalam surat terbuka yang diterbitkan media lokal Tasnim News, ia menyatakan bahwa hanya serangan masif dengan ribuan rudal dan drone setiap hari yang pantas sebagai balasan terhadap operasi militer Israel.
Ia menuding Israel sebagai “rezim keji yang membantai anak-anak” dan mendesak Teheran untuk memberikan pelajaran yang tak akan dilupakan oleh Tel Aviv.
Komunitas Yahudi Isfahan juga mengamini klaim IRGC bahwa Operasi True Promise 3—fase ketiga dari serangan balasan Iran—telah menggandakan jumlah rudal yang ditembakkan ke wilayah Israel, mencakup target tiga kali lebih luas dibanding gelombang sebelumnya.
IRNA melaporkan, tujuh rudal balistik Qiyam menghantam area dekat Tiberias dan Kiryat Shmona di Israel utara. Meski demikian, militer Israel mengklaim bahwa dampak serangan tersebut relatif kecil. Mereka menyebut telah membalas dengan menghantam pusat komando Pasukan Quds, sistem pertahanan udara, dan fasilitas nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman eksistensial. (BAAS)
