Gagasan Dadang bisa jadi mewakili keresahan sebagian masyarakat. Bahwa mendidik tidak selalu harus dengan kekerasan simbolik. Bahwa akhlak bisa dibangun lewat ayat, bukan aba-aba.
Dan mungkin, di antara lantunan tilawah itulah, suara hati rakyat Jawa Barat sebenarnya sedang diuji: memilih kerasnya komando, atau lembutnya seruan azan magrib. (BAAS)
