Tom Menyerang Balik: “Ini Dunia Nyata atau Dunia Khayal?”
Kepada wartawan, Tom menyebut tuntutan jaksa sebagai tindakan yang mengabaikan seluruh proses persidangan yang telah berlangsung selama empat bulan.
“Seolah-olah 20 kali persidangan, puluhan saksi dan ahli, itu tidak pernah terjadi. Saya merasa seperti hidup di dunia khayalan, bukan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia,” sindir Tom.
Ia juga menyoroti bahwa isi tuntutan jaksa identik dengan dakwaan yang dibacakan pada Maret lalu, tanpa mempertimbangkan fakta dan pembelaan yang muncul selama persidangan.
Tom menegaskan akan menyusun pleidoi secara komprehensif, membantah seluruh poin yang dianggap tidak objektif. Ia menyatakan bahwa kebijakan impor gula pada saat itu merupakan hasil keputusan kolektif para menteri bidang ekonomi.
“Keputusan-keputusan itu diambil secara konsultatif, transparan, dan tanggung renteng. Saya akan menjelaskan semuanya dari sudut pandang pembuat kebijakan,” tegasnya. (Bhegin)
