LOCUSONLINE, LAMPUNG SELATAN – Anggaran puluhan miliar rupiah, niat awal untuk ruang konvensi, tapi kini malah terbersit ide cemerlang: dijadikan kantor wakil rakyat. Bangunan Kalianda Convention Center (KCC), yang konon katanya akan menjadi etalase kegiatan publik dan ruang tumbuhnya UMKM, kini dipinang menjadi “markas baru” bagi para legislator Kabupaten Lampung Selatan.
Gedung yang berdiri megah tepat di depan kantor Bupati Lamsel itu kini tengah dirundung dilema identitas. Dibangun dengan kocek rakyat sebesar Rp38 miliar—yang Rp18,5 miliarnya sudah lebih dulu meluncur seperti air hujan di awal musim—KCC justru berpotensi menjelma dari pusat kegiatan masyarakat menjadi pusat tanda tangan dan rapat paripurna.
Baca juga : RPJMD Lamsel Diketok: Dari Peta Jalan ke Panggung Harapan
Anggota Komisi II DPRD Lamsel dari Fraksi PDI Perjuangan, Suhar Pujianto, mencoba menyeimbangkan nalar di tengah wacana absurd ini. Ia menyebut bahwa niat mengganti fungsi KCC menjadi kantor DPRD seperti memaksakan baju pesta menjadi seragam kerja.
“Dari awal itu bangunan dikonsep sebagai Convention Center, bukan kantor Dewan. Jadi tidak efisien kalau dialihfungsikan,” ujar Suhar, dengan nada diplomatis namun tetap menyentil.
Lebih lanjut, legislator dari Negeri Pandan, Kecamatan Kalianda ini menegaskan, alih-alih dijadikan ruang elite berkursi empuk, KCC lebih layak menjadi alun-alun kota atau pusat kegiatan UMKM. “Lebih menyentuh rakyat kecil,” tandasnya.
Kini, tinggal menunggu siapa yang menang: rakyat dengan mimpinya tentang ruang publik, atau elite dengan mimpi kantor baru berdinding megah? (Ridwansyah)
