LOCUSONLINE, LUBUKLINGGAU – Di balik wibawa jas dokter dan pangkat aparatur sipil negara, terbongkar drama asmara yang tak kalah panas dari sinetron sore hari. Seorang oknum dokter berinisial PS (45), yang bekerja di lingkungan pemerintahan Musi Rawas, Sumatera Selatan, digerebek suaminya sendiri saat sedang berpraktik cinta bersama pria muda berinisial RB (26) — bukan di klinik, melainkan di sebuah hotel kawasan Marga Rahayu, Lubuklinggau Selatan II.
Menurut laporan, penggerebekan itu bermula dari kecurigaan sang suami yang kerap ditinggal dengan dalih “dinas luar kota”. Namun, alih-alih bertugas demi pelayanan publik, sang dokter rupanya tengah sibuk mengobati rindu dengan pria muda yang bukan suaminya.
Bersama pihak kepolisian, sang suami menggerebek pasangan itu di kamar hotel. Bukannya konferensi medis, PS justru tengah “meneliti” urusan hati secara privat.
Kapolsek Lubuklinggau Selatan, AKP Nyoman Sutrisna, membenarkan pihaknya ikut turun ke lokasi. “Kami hanya bantu pengamanan, kondisi saat itu sudah ramai,” ujarnya, seakan menyiratkan bahwa penonton skandal lebih dulu hadir daripada petugas.
Kini, PS dan RB sudah diamankan di Mapolres Lubuklinggau, dan akan dimintai keterangan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Belum jelas apakah status ASN akan ikut “direvisi”, tapi jelas, reputasi telah lebih dulu ambruk.
Di tengah upaya negara membenahi birokrasi dan integritas ASN, kasus ini menjadi ironi: seorang dokter—profesi yang mestinya menjunjung etik—malah terciduk dalam urusan yang tidak profesional, bahkan tak pantas secara sosial.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”