Apakah “dinas luar kota” kini jadi kedok umum untuk check-in nakal? Apakah profesi dan gaji negara juga meliputi fasilitas untuk main hati?
Skandal ini menjadi cermin betapa kebohongan, jika sudah sistemik, bisa menjangkiti siapa pun—bahkan mereka yang bersumpah untuk menyembuhkan. Di negeri yang didera krisis kepercayaan, satu lagi moral publik tumbang bukan karena kurang obat, tapi karena terlalu banyak bermain api di balik jas putih.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”