“Pemerintah berdalih keputusan ini demi memperpanjang euforia HUT RI ke-80. Tapi di jalanan, yang terlihat justru pawai kemerdekaan dari ketidak adilan, ASN langsung dapat bonus long weekend, sementara pekerja swasta cuma dapat info saja tanpa libur”
LOCUSONLINE, GARUT – Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, pemerintah memutuskan Senin, 18 Agustus 2025, sebagai cuti bersama. ASN langsung tersenyum lebar: libur panjang tambah satu hari. Tapi di sisi lain, sebagian besar pekerja swasta cuma bisa mengucapkan selamat… sambil tetap berangkat kerja. Senin, 11 Agustus 2025
Bagi Wiwi (32), karyawan di perusahaan keluarga Bogor, keputusan ini rasanya “nggak fair”.
“Harusnya serentak, jadi libur nasional. Kalau cuma cuti bersama, perusahaan swasta bisa pura-pura nggak denger aturan,” ujarnya. Ia menambahkan, libur kali ini “hanya milik orang pemerintah”.
Kojek (29), karyawan swasta lain, malah lebih blak-blakan.
“Kalau urusan libur aja pilih-pilih, itu namanya bukan cuti bersama, tapi cuti sebagian,” sindirnya.
Baca Juga : Bendera Bajak Laut One Piece Jadi Tanda Protes Nasional—Merah Putih Minta Izin Cuti
Menteri Ziarah, Sejarah Tertinggal: Ketika Warisan Budaya Jadi Sekadar Destinasi Foto
Sementara Rahmat (27), pekerja harian, menganggap kebijakan ini bukan cuma timpang tapi juga tidak produktif.
“Terlalu banyak libur tahun ini, kantong malah kempes,” keluhnya.
Namun tidak semua suara bernada protes. Zahra (25), karyawan swasta Jakarta Pusat, mengaku senang:
“Habis lomba 17-an biasanya capek, ya mending istirahat sehari. Tapi ya tergantung sektor usaha juga,” ujarnya.
Pemerintah berdalih kebijakan ini untuk memberi waktu lebih panjang merayakan kemerdekaan. Tapi di lapangan, “kemerdekaan” itu ternyata punya versi masing-masing: ASN merdeka dari kantor, pekerja swasta merdeka dari harapan libur.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”